Jangan takut jadi daging panggang ...!!!

1:33 PM Posted In Edit This 2 Comments »

Pernah gak sech kita merasa hari-hari terbuang sia-sia, pekerjaan semakin menumpuk, cucian menggunung serta umur semakin berkurang ??? Merekalah org2 yg merugi karena tak dpt menggunakan waktu 24 jam dalam sehari dengan pekerjaan yg bermanfaat. Sesungguhnya sebaik-baiknya manusia adalah yang hidup lama dan selalu berbuat baik.

Merugilah manusia yang hari-harinya sama seperti kemaren serta tidak bertambah baik.
Berangkat dari realita semacam ini, penulis berusaha menuangkan sebuah gagasan yang mengendap di pikiran. Musim panas adalah waktu yang nyaman untuk beriktikaf dalam rumah.
Rasa malas untuk melangkahkan kaki keluar terus menyelimuti pikiran kita.

Hembusan angin panas dari luar, terik matahari yang membakar, adalah salah satu faktor mahasiswa-mahasiswi kairo enggan melakukan aktifitas di luar rumah saat musim panas datang. Ketika diri tak kuasa menahan panasnya kota kairo, seakan-akan kita beranggapan bahwa panas kairo seperti neraka bocor.

Apakah ada panas yang menandingi panasnya neraka??! Panas yang mencapai 32-43 derajat belum ada seperempat panasnya api neraka. Panas yang kadang membuat kita mimisan bahkan dehidrasi itu semua karena kita tidak menyeimbangkan diri dengan minum air yang banyak. Sehingga sasaran utama ketika panas tak tertahankan adalah air dingin, sedangkan suhu tubuh kita sedang panas. Sebaiknya saat suhu tubuh panas, keadaan otak semakin memanas minumlah air putih yang tidak dingin, agar cairan tubuh yang hilang akan stabil kembali.

Ujian semester kedua bukanlah ujian akademis saja, ujian kesabaran, mental serta fisik harus kita hadapi.
Cuaca kairo yang memanas, sehingga membuat otak kita ketika ujian semakin memanas. Penulis pun pernah mengalami bagaimana ujian di musim panas, ujian pertama yang di harus hadapi oleh para MABA kedatangan 2008-2009.

Di saat siang yang sangat terik, matahari seakan-akan berada di atas ubun-ubun, namun tak membuat langkah ini mundur.
Mengapa takut dengan matahari??! Mengapa takut jadi daging panggang??!

Seseorang yang sukses adalah mereka yang berani melawan hawa nafsu serta dapat memerangi virus malas. Kita jauh-jauh ke kairo, meninggalkan keluarga yang dicintai, kenyataannya disini kita sering terperangkap virus malas dan santai. Kilauan kenikmatan kairo, tlah menyilaukan mata kita. Pake kacamata hitam biar gak silau ....!!!! :-p
Penulis ingin bercerita sedikit tentang seorang pemuda yang berpegang teguh pada prinsipnya. Siapakah pemuda itu ??!

Dialah Yahya bin Yahya seorang pemuda yang berasal dari andalusia, spanyol. Beliau hendak berguru kepada Imam Malik bin Anas, kemudian berangkatlah pemuda ini ke madinah dengan menunggang kudanya. Panas matahari tak mengurungkan niatnya untuk terus memacu kudanya. Sehingga sampailah ia di madinah. Bergurulah Yahya kepada Imam Malik dengan penuh ketekunan dan sabar.

Suatu hari, ketika Yahya sedang berada di suatu majlis ta'lim bersama Imam Malik dan beberapa murid lainnya. Datanglah segerombolan kafilah yang membawa puluhan gajah, seketika murid-murid Imam Malik berlomba-lomba menengok keluar kelas untuk melihat gajah. Sehingga bubarlah majlis tersebut. Saat itu gajah adalah sejenis binatang langka di kota tersebut.

Ketika kelas sepi, tak ada seorangpun muridpun dalam kelas melainkan Yahya bin Yahya dan gurunya Imam Malik. Bertanyalah imam Malik kepadanya "Wahai muridku yahya mengapa kau tak bersama teman-temanmu yang lain???" Apakah kamu tidak ingin melihat gajah???" Spontan Yahya menjawab " Aku jauh-jauh dari spanyol ke madinah bukan untuk melihat gajah, tetapi aku ingin menuntut ilmu". Subhanallah ... Allah selalu bersama orang-orang yang menuntut ilmu hingga ia kembali. Sebuah kisah yang harus kita renungkan dan contoh.


Bukankah langkah awal kita menginjakkan kota seribu menara ini tidak hanya untuk menuntut ilmu dan belajar??! Mari kita format kembali niat awal kita, jangan biarkan niat itu tercememari dengan buaian kenikmatan duniawi. Pasti temen2 pernah mendengar istilah ini "Jangan biarkan rezekimu di patok ayam".

Kebiasan buruk masisir pada musim panas adalah begadang sampai tengah malam, serta KAO dan tewas pada pagi hari. Bukankah pagi hari adalah kesempatan emas kita untuk berkarya dan bergerak???

Banyak sekali hal-hal yang bisa kita lakukan, dari hal terkecil sampai terbesar. Pagi hari adalah moment yg tepat untuk menghapal, belajar, olahraga serta melakukan pekerjaan rumah. Bagaimana jika kebiasaan ini kita bawa sampai berkeluarga nanti. Bisa-bisa kita di pecat dari kantor kita bekerja karena selalu terlambat, bisa jadi anak kita terlambat ke sekolah, karena sang ibu bangun kesiangan.

Penulis merasakan hal serupa, penyakit masisir yang mendarah daging hingga saat ini. Namun diriku tak mau tinggal diam, semua penyakit pasti ada obatnya. Pada dasarnya ini bukanlah suatu penyakit namun ini adalah suatu kebiasaan buruk. Seseorang akan melakukan sholat rutin 5 waktu, qiyamul lail, duha , karena kebiasaan positif yang sudah tertanam di jiwa. Seseorang yang mempunyai kebiasaan sholat duha, jika dia lengah sekali saja, maka penyesalan yang ia rasakan.

Akhir-akhir ini diri ini merasakan suatu perubahan, aku adalah salah satu orang yang mempunyai kebiasaan di atas. Namun diri ini tak ingin memeliharanya, aku mencoba untuk merubah perlahan kebiasaan negatifku menjadi positif. Sebuah buku yang kubaca yaitu "Quantum Motivation" buah karya : Miftahur Rahman el-Banjary, sebuah buku yang memberikan pencerahan pada diri ini. Aku terkesan pada sebuah bait paragraph yang mengatakan perihal pemanfaatan waktu. Aku renungi kata demi kata yang tertulis di buku itu, aku masukkan kata-kata itu hingga merasuk ke hati. "Mulailah dari waktu"

setiap manusia mempunyai waktu yang sama, sehari dalam 24 jam. Namun tidak semua orang bisa menggunakan dengan baik waktu 24 jam ini. Ada sebagian orang yang menggunakan 50% waktunya untuk bersantai dan 50% untuk bekerja. Ada pula yang menggunakan 20% untuk bekerja dan 80% untuk santai. Alangkah baiknya jika 80% dari waktu kita gunakan untuk bekerja dan berpikir serta 20% untuk istirahat. Pesan yang dapat ku ambil dari buku ini adalah "Jangan pernah membiarkan waktu kita terbuang sia-sia walau hanya satu detik" dari situ kita dapat menyimpulkan sebuah pemanfaatan waktu yang efisiens.


Setiap kita berjalan, mengendarai bus, dalam antrian tiket, dll...usahakan kita membawa buku di manapun kita sehingga di saat kosong kita dapat menjadikan buku itu sebagai teman. Jangan biarkan pikiran kita mati, sehingga akan mengkristal dan membeku.

Ada kalanya kita berpikir apa hubungannya antara daging panggang dengan urgensi waktu??!
Jelas ada hubungannya, karena dalam setiap gerakan yang kita lakukan dalam sehari, selalu mempunyai keterikatan dengan waktu 24 jam yg selalu akan berputar ke depan.

Jika kita berapologi akan keenggenan kita keluar rumah dengan alasan cuaca yg panas, dan dalam hari-hari kita hanya di habiskan dengan ketakutan kita untuk menjadi daging panggang yg akan gosong terbakar matahari. Dan akhirnya kita tergilas oleh waktu, dimana kewajiban kita untuk kuliah, menuntut ilmu di luar, talaqqi, tahsin, dan masih banyak lagi akan terlewati sia-sia. Oleh karena itu jangan jadikan matahari sebagai alasan kemalasan kita untuk mengikuti majlis-majlis ta'lim yg bersifat keilmuan.

Pergunakanlah waktu senggang dengan membaca, bergerak, mencari ilmu serta selalu menambahnya setiap saat. Waktu terus berputar dan maju, kita tidak dapat memutarnya kembali. Sibukkanlah hari-harimu dalam menuntut ilmu, karena orang yang selalu merasa dirinya kurang, maka dia akan selalu mengisinya dengan ilmu.

Hauslah selalu akan ilmu, sehingga kau akan selalu mencarinya demi membasahi pikiranmu yang kering.
Hiasilah dirimu dengan ilmu, perbanyaklah membaca, niscaya energi positiflah yang akan keluar dalam diri kita. Sekian ... semoga bermanfaat. Salam penulis ....

2 comments:

Yulian 680 said...

isinya udah bagus cuma pengaturan paragrafnya dirapikan lagi... biar enak dilihat mata.. hehehe

keep action!

Gadis Perantauan said...

Makasih kak makmun ....:) Dini msh harus banyak belajar lagi sama ntum. Thnks for ur advice :)
I'll do it as much as i can ....
Met ujian kak !!! May Allah bless u in everything.